Radaradalah merupakan singkatan yang diciptakan di tahun 1940 untuk radio detection and ranging.Yang menjelaskan bagaimana radar berfungsi. (). Radar banyak digunakan untuk transportasi udara seperti pesawat terbang, karena sistem navigasi ini merupakan alat yang mampu mendeteksi sinyal gelombang radio berfrekuensi tinggi dan radar digunakan sebagai
Sesungguhnyayang lebih menarik perhatian adalah pola perubahan harga barang sumber daya alam dan produksinya, bukan pola perubahan royalty. Telah dibahas bahwa agar tercapai pengambilan sumber daya alam yang dapat memberikan manfaat social bersih yang optimum, royalty harus meningkat dengan laju sebesar tingkat bunga . karena royalty
4 Tidak Semua Makhluk Merealisasikan Tujuan Penciptaan Ini. 5. Dengan Tauhid dan Kecintaan pada-Nya, Kebahagiaan dan Keselamatan akan Diraih. Saudaraku . Inilah Tujuan Engkau Hidup Di Dunia Ini. Allah Ta’ala sudah menjelaskan dengan sangat gamblangnya di dalam Al Qur’an apa yang menjadi tujuan kita hidup di muka bumi ini.
cash. Mengenal Lima Alam Yang Dilalui ManusiaSalam Pembaca Yang Budiman, ada lima alam yang akan dilalui manusia. Secara singkat, saya akan tulis di sini, disarikan dari berbagai referensi. Semoga bisa menjadi pengingat. 1. Alam RuhAlam di mana Allah menciptakan dan menyimpan seluruh ruh manusia. Menurut para ulama, di mana tempatnya alam ruh ini hanya Allah saja yang tahu. Semua ruh ini, menunggu giliran untuk dihadirkan ke dunia sesuai takdir Allah. Di Alam ini, semua ruh tanpa terkecuali, bersaksi bahwa Allah adalah Tuhan semesta alam. Hal ini telah dijelaskan dalam hadist Nabi SAW, seperti kami kutip di bawah ini Dari Ubay bin Ka’ab ia mengatakan, “Mereka ruh tersebut dikumpulkan, lalu dijadikan berpasang-pasangan, baru kemudian mereka dibentuk. Setelah itu mereka pun diajak berbicara, lalu diambil dari mereka janji dan kesaksian, “Bukankah Aku Tuhanmu?”, mereka menjawab “Benar”. Sesungguhnya Aku akan mempersaksikan langit tujuh tingkat dan bumi tujuh tingkat untuk menjadi saksi terhadap kalian, serta menjadikan nenek moyang kalian Adam sebagai saksi, agar kalian tidak mengatakan pada hari kiamat kelak, “Kami tidak pernah berjanji mengenai hal itu”. Ketahuilah bahwasanya tiada Tuhan selain Aku semata, tidak ada Rabb selain diriKu, dan janganlah sekali-kali kalian mempersekutukanKu. Sesungguhnya Aku akan mengutus kepada kalian para RasulKu yang akan mengingatkan kalian perjanjianKU itu. Selain itu Aku juga akan menurunkan kitab-kitabKu”. Maka merekapun berkata, “Kami bersaksi bahwa Engkau adalah Tuhan kami, tidak ada Tuhan bagi kami selain hanya Engkau semata”. Dengan demikian mereka telah mengakui hal tersebut. Kemudian Adam diangkat dihadapan mereka dan ia Adam pun melihat kepada mereka, lalu ia melihat orang yang kaya dan orang yang miskin, ada yang bagus dan ada juga yang sebaliknya. Lalu Adam berkata, “Ya Tuhanku, seandainya Engkau menyamakan di antara hamba-hambaMu itu”. Allah menjawab, “Sesungguhnya Aku sangat suka untuk Aku disyukuri”. Dan Adam melihat para nabi di antara mereka seperti pelita yang memancarkan cahaya pada mereka”. HR. Ahmad2. Alam RahimAlam rahim adalah sebuah alam yang terjadi di sebuah organ tubuh ibu, tempat terbentuknya anak manusia sesuai dengan izin Allah, sebelum dihadirkan ke dunia. Nama organ tersebut sangat mulia, seperti salah satu nama Allah yang agung, rahim, karena siapa pun perempuan atau ibu yang sedang mengandung, akan sangat belas kasih, sayang, ngopeni pada janin yang sedang bertumbuh di rahimnya itu. Di alam inilah, Allah meniupkan ruh ketika pada usia kehamilan 4 bulan atau seratus dua puluh hari. Bersamaan dengan itu, juga ditetapkan 4 empat perkara, yaitu ajal, rejeki, amal, kecelakaan atau kebahagiaannya. Hal ini terdapat dalam hadis berikutعَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَاDari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan, “Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani nuthfah selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah alaqah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging mudhgah selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan diperintahkan untuk ditetapkan empat perkara, yaitu rezekinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain-Nya. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta. Akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta. Akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga.” HR. Bukhari.Selain ditiupkannya ruh, kejadian yang amat penting lainnya di alam rahim, sebelum kelak manusia benar-benar dilahirkan, adalah pengambilan sumpah lagi terhadap ruh bahwa ruh bersaksi tiada tuhan selain Allah. Kini, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, kejadian di alam rahim bisa diintip oleh dokter. Pada usia kandungan 4 bulan, sudah bisa dideteksi detak jantung janin, pertanda ada kehidupan sekaligus bahwa ruh telah tentunya, iptek hanya tahu sebatas tahapan pertumbuhan janin dari bulan ke bulan saja secara fisik, sedangkan kejadian peniupan ruh, pengambilan sumpah beserta penetapan 4 perkara tersebut di atas, tidak ada seorang pun yang tahu. Ohya, terkait peniupan ruh beserta penetapan 4 perkaranya, tahu tidak kalau ada tradisi neloni di Nusantara? Neloni adalah sebuah acara tiga bulan-an jelang 4 bulan kehamilan yang berisi pengajian dan sedekah yang tujuannya mendoakan jabang bayi agar Allah anugerahkan takdir terbaik dari sisiNya. Mengenai perihal tradisi neloni akan ditulis di postingan tersendiri. Alam DuniaSetelah janin tumbuh sempurna, maka tiba waktunya lahir ke dunia sebagai manusia merdeka dengan hak dan kewajiban yang melekat dunia adalah tempat yang kita tempati sekarang. Alam di mana manusia menanam amal kebaikan yang kelak akan dipanen di alam akhirat. Menurut para ulama, sebenarnya panen itu sudah bisa dirasakan ketika masih di dunia. Contoh kalau rajin belajar akan pandai, kalau rajin bekerja akan mendapat uang, kalau suka olah raga, badan sehat dan bagus, begitu kan, ya? Coba diam-diam bae, ndak nanam apa-apa, apa akan mendapat panen? Kaidah alam dunia adalah "Apa yang kau tanam, itu yang kau tuai."4. Alam BarzahSemua yang bernyawa dan melewati tahapan alam dunia, pasti mati. Sedangkan pengertian mati adalah lepasnya ruh dari ruh telah lepas dari jazad, ia akan berpindah ke sebuah alam yang bernama alam kubur atau alam barzah / alam kubur disebut penantian? menurut ulama, alam kubur belum akhirat. Sederhananya, alam kubur adalah transisi dari alam dunia ke manusia di dunia, sejak zaman Nabi Adam sampai akhir zaman, ketika meninggal akan berada di alam ini sampai kelak tiba hari alam barzah, ada siksa kubur. Konon orang saleh akan menjalani masa penantian di alam barzah seperti orang tidur dan akan terbangun oleh bunyi tiupan terompet sangkakala. Sedangkan orang musyrik, di alam barzah akan mengalami siksa kubur, selain siksa neraka kelak di alam akhirat ulama mengatakan, antara alam dunia dan barzah dibatasi oleh sebuah membran tembus pandang yang mana para ahli kubur bisa melihat ke alam dunia, tapi manusia yang masih hidup tidak bisa melihat ke alam alam barzah belum atau bukan alam akhirat, maka segala kiriman doa, tahlil, istighosah dan sedekah untuk ahli kubur akan sampai pada ahli kubur, Inshaallah. Apalagi jika yang mengirim adalah Alam AkhiratKelak, hari akhir atau hari kiamat, dimulai dari hancurnya alam semesta. Pada tiupan pertama sangkakala, semua makhluk yang masih hidup, mati. Setelah itu alam raya akan sunyi sampai beberapa lamanya hanya Allah yang Maha Tahu. Lalu akan terdengar tiupan kedua, yang mana saat itu semua manusia dari zaman Nabi Adam sampai yang terkahir akan dibangkitkan pada sebuah hari yang disebut semua manusia akan menuju padang masyhar untuk dihisab/dihitung segala amalnya. Hari yang demikian itu disebut juga dengan yaumul hisab. Setelah itu, semua manusia akan diberi raport masing-masing yang mana dari laporan itu akan diketahui apakah akan menuju surga atau neraka. Demikianlah 5 lima alam yang dilalui manusia. Wallahua'lam bis showab. Mohon koreksi bila ada kalam, semoga kita dijadikan manusia yang sukses, selamat, bahagia dan beruntung di dunia dan akhirat. Aamien. Terima kasih telah di Malang pada Februari 2022
Kehidupan dunia kita lewati dengan berbagai kondisi, dan tentu terasa begitu lama. Namun, dunia bukanlah satu-satunya alam yang harus dijalani manusia. Menurut Islam, bahkan alam yang harus kita jalani tidak terhenti saat kita meninggal dunia. Ada berbagai pembahasan tentang macam-macam alam dilahirkan, kita semua tumbuh di dalam rahim Ibu. Alam tersebut disebut alam dzuriyah. Fase ini dijelaskan dalam QS. Al-Mu’minun ayat 12-14Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirmanوَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ . ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ . ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَۗSungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati yang berasal dari tanah. Kemudian, Kami menjadikannya air mani di dalam tempat yang kukuh rahim. Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung darah. Lalu, sesuatu yang menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu, segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang berbentuk lain. Mahasuci Allah sebaik-baik pencipta. Al-Mu’minūn [23]14Setelah menjalani kehidupan di alam dzuriyah, manusia menjalani kehidupan di alam dunia. Dunia disebut sebagai alam tempat manusia banyak belajar. Namun, manusia tidak seharusnya menjadikan dunia sebagai tujuan. Iman dan amal salih harus menjadi yang utama, seperti yang Allah sampaikan dalam QS. Al-Ashrوَالۡعَصۡرِۙ .اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙ . اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِDemi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal salih, serta saling menasihati untuk kebenaran dan manusia akan menjalani kehidupan di alam kubur atau barzakh. Alam ini adalah alam di antara dunia dan akhirat. Manusia akan mendapatkan balasan dari segala amal salihnya. Jika ia banyak beramal salih dan menjadi hamba yang taat selama di dunia, maka ia akan selamat dari siksa kubur. Namun jika tidak, siksa kubur dan api neraka akan Al-Qurthubi di dalam tafsirnya Al-Jâmi’ li Ahkâmil Qur’ân menuliskan sebuah penjelasan tentang kematianقَالَ الْعُلَمَاءُ الْمَوْتُ لَيْسَ بِعَدَمٍ مَحْضٍ وَلَا فَنَاءٍ صِرْفٍ، وَإِنَّمَا هُوَ انْقِطَاعُ تَعَلُّقِ الرُّوحِ بِالْبَدَنِ وَمُفَارَقَتُهُ، وَحَيْلُولَةٌ بَيْنَهُمَا، وَتَبَدُّلُ حَالٍ وَانْتِقَالٌ مِنْ دَارٍ إِلَى دَارٍPara ulama berkata, kematian bukanlah ketiadaan belaka dan bukan pula kerusakan semata. Kematian hanyalah terputus dan terpisahnya hubungan ruh dengan badan, perubahan kondisi di antara keduanya, pergantian keadaan, dan perpindahan dari satu kampung ke kampung yang lain. Muhammad bin Ahmad Al-Qurthubi, Al-Jȃmi’ li Ahkȃmil Qur’ȃn, [Kairo Darul Hadis, 2010], Juz IX, Hal. 428Alam terakhir yang dijalani manusia adalah alam akhirat, dan kehadirannya ditandai dengan adanya hari kiamat. Di dalamnya terdapat yaumul ba’ats hari kebangkitan dan yaumul mizan hari penimbangan amal.
Pernahkah kita mengajukan pertanyaan kepada diri kita masing-masing, Dimanakah kita sebelum dilahirkan? Apa dan bagaimana kita selama di alam kandungan yang gulita itu? Bagaimanakah proses perjalanan yang melelahkan itu sehingga kita sampai ke dunia ini? Lantas apa tujuan kita hidup di dunia? Apa yang terjadi dengan umur kita yang semakin bertambah dan kian hari usia kita semakin berkurang? Setelah tutup usia, kemanakah kaki kita melangkah? Sekilas pertanyaan-pertanyaan tersebut terlihat biasa, namun pada hakikatnya sungguh luar biasa. Sebab semua pertanyaan tersebut menyangkut proses perjalanan manusia, dari alam roh hingga alam yang kekal nan abadi yakni akhirat. Saat ini kita berada di alam Dunia, namun pernahkah kita sejenak merenungkan ini . . . .? Berikut kami ingin mencoba menyebutkan 5 macam alam yang akan kita lalui dalam proses kehidupan manusia, yang semoga sedikit penjelasan ini akan membuat kita muhasabah evaluasi diri yang insyaallah semakin mendekatkan kita pada sang Khaliq. Adapun 5 macam Alam itu, yaitu 1. Alam RUH Perjalanan hidup manusia sebenarnya sudah terperinci. Semua awal kehidupan dimulai dari alam ruh, kehidupan dunia dan berakhir di surga atau neraka. Sebelum akhirnya dilahirkan ke dunia, manusia sebenarnya melakukan perjanjian dengan Allah SWT. Jika manusia menyanggupi, maka Ia akan lahir dan hidup di dunia, namun jika tidak, Allah tidak akan menakdirkannya menjalani kehidupan di muka bumi. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran dan hadist-hadist yang diriwayatkan Nabi Muhammad SAW. Sebelum setiap manusia lahir ke dunia, Allah telah mengambil kesaksian dari setiap jiwa atau ruh manusia. Dan dinyatakan juga dalam Alquran sebagaimana ayat Al-Hadid ayat 8. “Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul menyeru kamu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia Allah telah mengambil perjanjianmu, jika kamu adalah orang-orang yang beriman”. QS. Al Hadid, 578 Dalam sebuah hadist riwayat Iman Tirmidzi Rasulullah SAW bersada bahwa saat penciptaan adam Allah mengusap punggung Adam lalu dari punggung tersebut keluar setiap ruh yang menyerupai biji atom yang berjatuhan. Ruh tersebut kemudian dijadikan berpasangan-pasangan lalu diambil janji dan kesaksiannya. Hal ini diperkuat dalam QS Al A’raaf Ayat 172 tentang Syahadatnya jiwa manusia sebelum ke Alam Dunia. “Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka serayaberfirman “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab, “Betul Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi”. Kami lakukan yang demikian itu agar pada hari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami Bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini keEsaan Tuhan”. QS. Al A’raaf, 7 172 Dari ayat tersebut diketahui bahwa ruh manusia sudah mengakui keesaan Allah SWT. Ini disaksikan oleh Nabi Adam dan penduduk langit sebagai saksi . Perjanjian ini tidak akan pernah diingat manusia karena fitrah manusia sebenarnya adalah pelupa. Manusia kemudian lahir dalam keadaaan suci. Orang tuanya lah yang membuatnya beragama selain Islam. Namun ini bukan alasan manusia bisa mengelak atas janjinya kepada Allah SWT di akhirat kelak. Karena manusia dibekali akal dan pikiran untuk menentukan jalan kebenaran. Allah SWT juga sudah mengutus Nabi dan Rasul-Nya untuk mengingatkan kembali tentang perjanjian tersebut. Namun manusia tetap saja ingkar. Manusia secara fitrah memang melupakan perjanjian tersebut. Karena itu kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap manusia adalah sesungguhnya tidak ada satu jiwa pun yang lahir ke dunia ini, kecuali Allah telah mengambil perjanjian dan kesaksian mereka ketika di alam ruh bahwa, Allah adalah Rabb mereka, dan Allah melakukan hal ini agar mengujinya dalam kehidupan dunia agar pada hari akhirat nanti tidak ada satupun manusia yang akan mengingkari tentang keEsaan Allah. Zakir Naik, seorang ulama asal India mengatakan hidup ini seperti ujian di sekolah. Manusia menjalani kehidupan setelah setuju dengan perjanjian yang dibuatnya dengan Allah SWT. Saat menjalani kehidupan, manusia seperti sedang ujian, Guru tidak akan memberitahu jawaban meski sebelumnya apa yang diuji telah diajarkan. Jawabannya baru akan diberitahu saat ujian telah selesai. Setelah hari kiamat, Allah barulah akan memberikan jawaban atas apa perjanjian yang sudah kita buat dengannya sebelum lahir ke dunia. 2. Alam RAHIM Alam rahim adalah masa perpindahan sejak pertama dalam tulang sulbi para ayah dan rahim para ibu sebelum dilahirkan dimana masa kehidupan manusia sejak dalam tulang sulbi ayah dan rahim ibu sebelum dilahirkan. Ketika Allah SWT menciptakan Adam Dia menyimpankan zurriyat di tulang punggungnya yaitu kaum “ahli kanan” ahlulyamin dan kaum ahli kiri ahlul-syimal. Allah SWT pernah mengeluarkan semua zurriyat ini dari tulang punggung Adam pada hari mitsaaq hari pengambilan janji manusia untuk mengakui keesaan dan ketuhanan Allah SWT di Na’man, sebuah lembah yang dekat padang Arafah. Mengenai hal ini Allah swt berfirman dalam surah al-A’raf ayat 172 Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab “Benar Engkau adalah Tuhan kami, kami menjadi saksi”. Kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan “Sesungguhnya kami anak-anak Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini keesaan Tuhan”. Dalam surah Al-Mursalaat, juz keduapuluh sembilan, ayat 20 hingga 23 Allah Ta’ala berfirman. Yang bermaksud Bukankah kami telah menciptakan kamu dari air benih yang sedikit hina dipandang orang. Lalu Kami jadikan air benih itu pada tempat penetapan yang kukuh rahim ibu. Serta Kami tentukan keadaanya, maka Kamilah sebaik-baik yang berkuasa menentukan dan melakukan tiap-tiap sesuatu. Dalam surah Al-Mu’minun, juz kelapan belas ayat 12, 13 & 14, Allah Ta’ala berfirman. Yang bermaksud Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari pati yang berasal dari tanah. Pati yang berasal dari tanah, ialah pati makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tanaman yang tumbuh di bumi.Kemudian Kami jadikan pati itu setitis air benih air mani, pada tempat penetapan yang kukuh. Kemudian Kami ciptakan air benih itu menjadi sebuku darah beku lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging, kemudian Kami ciptakan daging itu menjadi beberapa ketul daging, kemudian Kami ciptakan daging itu menjadi beberapa tulang, kemudian Kami balut tulang-tulang itu dengan daging. Setelah sempurna kejadian itu Kami bentuk ia menjadi makhluk yang lain sifat keadaannya keadaannya yang asal serta ditiupkan roh padanya. Maka nyatalah kelebihan dan ketinggian Allah sebaik baik Pencipta. Dalam surah Al-Imran, juz ketiga ayat 6, Allah Ta’ala berfirman. Yang bermaksud Dia lah yang membentuk rupa kamu dalam rahim ibu kamu sebagaimana yang dikehendakiNya. Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. 3. Alam DUNIA Alam Dunia adalah Masa kehidupan di dunia sejak dilahirkan dan diwafatkan oleh Allah SWT, dimana proses perpindahan dari Alam Rahim ke Alam Dunia bukanlah hal yang gampang. Selama sembilan bulan di alam rahim itu, janin tumbuh dan membentuk diri sehingga menjadi bentuk yang sempurna. Dengan izin Allah SWT kita terlahir ke dunia ini dengan perjuangan ibu yang melahirkan kita antara hidup dan mati. Al-Quran menyebut perjuangan itu dengan istilah “wahnan ala wahnin” kelemahan di atas kelemahan, saking sakitnya proses melahirkan itu. Hanya karena izin Allah SWT kita bisa selamat terlahir ke dunia hingga hidup seperti sekarang ini. “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sari tanah. Kemudian Kami jadikan sari tanah itu air mani yang tersimpan dalam tempat yang kukuh rahim. Lalu Kami jadikan air mani itu segumpal darah, lalu gumpalan darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan Kami jadikan gumpalan daging itu tulang belulang, lalu Kami lapisi tulang belulang itu dengan daging. Kemudian Kami bentuk ia jadi mahluk yang lain. Maha Suci Allah, sebaik-baik Pencipta.” QS Al-Mu’minun 12-14. Di alam dunia ini kita juga melalui proses pertumbuhan dari tahun ke tahun. Ibnu Jauzi telah membagikan umur manusia pada lima masa 1. Masa kanak-kanak; dari sejak dilahirkan hingga mencapai umur lima belas tahun. 2. Masa muda; dari umur limabelas tahun hingga umur tigapuluh lima tahun. 3. Masa dewasa; dari umur tigapuluh lima tahun hingga umur limapuluh tahun. 4. Masa tua; dari umur limapuluh tahun hingga umur tujuh puluh tahun. 5. Masa usia lanjut; dari umur tujuhpuluh tahun hingga akhir umur yang ditentukan oleh Allah SWT. Pada tahap masa kanak-kanak berlaku masa keringanan dari Allah SWT yaitu belum adanya taklif beban kewajiban untuk mengerjakan solat dan puasa ataupun ibadah lainnya. Orang-orang yang sudah baligh atau sudah dewasa diwajibkan menyuruh mereka mengerjakannya karena kebaikan dan amal soleh dari anak yang belum baligh selain menjadi amal kebaikannya juga akan menjadi catatan pahala bagi ibu-bapanya selama kedua orang tuanya memperhatikan pendidikan dan pengasuhannya. Jika anak telah mencapai masa baligh dan telah sempurna akalnya maka ia telah menjadi mukallaf. Saat itulah segala kewajiban agama telah berlaku atas dirinya. Pada tahap masa muda terjadi banyak perubahan baik fisik maupun non-fisik. Pada masa ini akan dipenuhi dengan semangat dan kekuatan serta memuncaknya vitalitas. Masa muda ini merupakan kesempatan untuk memperbanyak amal dan serta kebaikan. Namun kecenderungan yang terjadi adalah sebagian besar memanfaatkannya untuk pemuasan nafsu keduniaan. Dalam hal ini Rasullullah saw telah mengingatkan “Rebutlah lima perkara sebelum terjadi lima perkara Masa mudamu sebelum tiba masa tuamu, masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu, masa lapangmu sebelum tiba masa sibukmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu dan masa hidupmu sebelum tiba masa ajalmu.” HR. Al-Hakim, Baihaqi, Ibnu Abi’ddunia, Ibnul-Mubarrak. “Takkan bergeser kedua kaki manusia pada hari kiamat sampai selesai ditanya tentang empat perkara 1. Tentang nya, untuk apa dihabiskan 2. Tentang masa mudanya, untuk apa dipergunakan 3. Tentang hartanya, dari mana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan. 4. Tentang ilmunya, apa yang sudah diperbuat dengannya. HR. Tirmidzi. 4. Alam BARZAH Alam kubur disebut juga dengan alam Barzakh. Ketika manusia meninggal, mereka akan menempati alam ini sampai hari kiamat tiba. Alam barzah adalah suatu dunia lain yang dimasuki seseorang setelah meninggal dunia untuk menunggu datangnya kebangkitan kembali pada hari kiamat. Pada alam kubur akan datang malaikat mungkar dan nakir untuk memberikan pertanyaan seputar keimanan dan amal perbuatan kita. Jika kita beriman dan termasuk orang baik, maka di dalam kubur akan mendapatkan nikmat kubur yang sangat menyenangkan daripada nikmat duniawi, sedangkan sebaliknya bagi orang yang tidak beriman kepada Allah SWT, siksa kubur praneraka yang pedih sudah menanti di depan mata. Alam Barzah adalah kurun waktu periode di antara saat kematian manusia di dunia ini dengan saat pembangkitan dihidupkannya kembali manusia di Hari Pembalasan. Kita tidak mengetahui apa yang terjadi di dalam periode ini. Namun demikian, kita dapat menyimak dari berbagai ayat didalam kitab suci Al-Qur-an dan Hadits Nabi Muhammad SAW mengenai periode ini. Sebagai contoh, Allah SWT berfirman dalam Surat Al-An’aam Ayat 93 “Jika saja kamu dapat melihat betapa dahsyatnya saat orang-orang zalim didalam sakaratul maut, Para malaikat memukul dengan tangan mereka seraya berkata, “Keluarkanlah nyawamu! Di hari ini kamu akan dibalas dengan siksa yang menghinakan; karena perkataan-perkataanmu yang selama ini kamu ucapkan perihal Allah yang tidak benar, dan kamu selalu sombong terhadap petunjuk ayat-ayat-Nya.” Jelaslah dari ayat ini bahwa manusia bisa mendapatkan hukuman diwaktu kematian mereka. Dan dalam sebuah hadits Asma bin Abu Bakar RA meriwayatkan bahwa pada suatu hari Nabi Muhammad SAW menasehati umat dan menjelaskan perihal siksa kubur. Ketika beliau menjelaskan hal ini, semua orang beriman mulai menangis dengan kerasnya, sehingga terciptalah suasana seperti berbaurnya beraneka-ragam ratap-tangis. Bukhari 5. Alam AKHIRAT Alam akhirat adalah Masa kehidupan di alam yang kekal dalam kenikmatan syurga atau dalam kepedihan neraka. Seseorang tidak mungkin memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai persoalan-persoalan yang belum ia alami atau belum mengetahuinya secara hudhuri, atau belum ia sentuh dengan indranya. Berangkat dari kenyataan ini, kita tidak dapat meyakini hakikat alam akhirat dan keadaan-keadaannya secara detail dan sempurna, kita juga tidak dapat menyingkap hakikat-hakikatnya. Meski begitu, kita bisa mengetahui sifat-sifat akhirat melalui akal atau wahyu. Adapun sarana untuk mengetahui sifat-sifat tersebut kita dapat mengenalnya melalui ciri-ciri dari alam akhirat, yaitu 1. Alam akhirat bersifat kekal dan abadi 2. Alam akhirat merupakan wadah yang pasti untuk terealisasinya kenikmatan dan kasih sayang yang seutuhnya, tanpa ada kesusahan dan kelelahan di dalamnya, sehingga orang-orang yang telah mencapai tingkat kesempurnaan insaninya dapat menikmati kebahagiaan itu. Alam tersebut tidak dicemari oleh maksiat dan penyelewengan apapun. Berbeda dengan dunia yang di dalamnya kebahagiaan yang seutuhnya tidak mungkin terwujud. Yang hanya terwujd di dunia adalah kebahagiaan semu dan bercampur dengan berbagai kesulitan dan kesengsaraan. 3. Alam akhirat setidaknya meliputi dua bagian yang terpisah, yang pertama adalah rahmat, dan yang kedua adalah siksa, sehingga dapat dibedakan orang-orang yang baik dari orang-orang yang jahat, dan masing-masing mendapatkan balasan bagian ini biasa dikenal dalam syariat dengan istilah surga dan neraka. 4. Alam akhirat itu luas sehingga bisa menampung pahala dan siksa bagi seluruh umat manusia atas segala apa yang mereka lakukan, berupa amal baik dan amal buruk. Misalnya, ketika seseorang melakukan pembunuhan atas jutaan manusia yang tidak bersalah, hukuman siksa terhadapnya semestinya bisa terjadi di alam itu. Begitu pula sebaliknya, jika seseorang menyelamatkan nyawa jutaan umat manusia, ia dapat menerima pahala setimpal yang terdapat di alam tersebut. 5. Alam akhirat itu merupakan tempat pembalasan, bukan tempat pembebanan tugas dan tanggung jawab. Semoga kita termasuk golongan manusia yang mendapatkan kebaikan dan keselamtan baik di alam dunia, alam kubur maupun akhirat, Aamiin
5 alam yang dilalui manusia sejak diciptakan